Sabtu, 15 Juli 2017

Bangun Dan Sendu

Saya terbangun dengan perasaan sendu. Sejak sebelum saya membuka mata, perasaan itu sudah kualami. Saya bermimpi tentang kamu. Bahkan dalam mimpi saya mengalami peristiwa nyata kesedihan yang pernah kualami. Saya tidak tahu mengapa ini bisa terjadi. Perasaan sedih yang mengalir. Ada persaan sedih yang mengalir, saya merasakannya kembali. Padahal saya sudah berusaha melupakan dia dan saya anggap berhasil. Dan saya kembali mengingatnya dan itu dalam mimpi. Saya sudah berusaha melupakan dia dengan sempurna tapi dia datang melalui mimpi. Saya sudah berusaha menghindar dari dia tapi dia datang padaku melalui mimpi. Mimpi ini tak jauh beda lagi dengan kenyataan. Rasanya sangat pahit. Rasanya sangat sedih kembali mengalir dari suatu tempat entah di mana. Suatu tempat yang sudah kutinggalkan dengan sangat susah dan lelah tapi saya sudah, ah, sungguh pahit untuk mencecapnya kembali. Kau datang mengenakan baju merah maron. Saya kembali ke tempat itu. Entah siapa yang membuka lemari dan kesedihan itu mengalir seperti aroma yang terus merambat ke udara. Dan saya menghirupnya dalam tidur. Apakah kamu yang membukanya? Semoga bukan kamu karena kamu di ambang warna pelangi. Tolong jangan lakukan karena kamulah pemenang. Akulah yang kalah dalam nyata dan mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar